Kamis, 07 Juni 2012

Jakarta Dan Pinggirannya


Jakarta adalah ibukota negara Republik Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia dari berbagai daerah mencoba untuk survival di kota Jakarta dengan kemungkinan berbagai alasan. Seperti ada yang mencoba mencari kerja, menuntut ilmu sampai ada juga yang hanya bermain-main saja. Hal ini yang bisa menjadi padatnya penduduk di kota Jakarta. Tapi tahukah anda bahwa di Jakarta tidak hanya padat penduduknya tetapi sampah di Jakarta juga banyak, mungkin sebanyak penduduknya atau bahkan lebih. Cukup banyak penomena-penomena yang saya temui di Jakarta terkait penduduk dan sampah yang berserakan di mana-mana. Penah sewatu dahulu ketika saya tinggal dan besar di pinggiran Jakarta bagian selatan, ternyata ada segelintir orang yang dengan seenaknya membuang sampah sembarangan tanpa wajah berdosa. Kala itu saya hanya berpikir itu biasa, namun ketika mulai remaja dan waktu berada di angkutan umum untuk berangkat ke tempat PKL di daerah Jakarta bagian barat tenyata penomena buang sampah sembarangan saya lihat kembali di dalam mobil angkutan umum. Sungguh sangat menyedihkan coba banyangkan jika semua penduduk Jakarta melakukan hal tersebut setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan detik pasti banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Memang ada petugas kebersihan dari pemetintah tapi tidak seenaknya gitu juga kali, karena tidak semua tempat di Jakarta ada petugas kebersihan.

Kamis, 12 April 2012

Mengejar Mimpi


Sebut saja Husni, ia adalah seorang pria dengan kehilangan penglihatan yang tergolong buta total (totally blind). Nama lengkap Husni adalah M. Zusmi Padhli. Ia sering dipanggil Husni oleh teman-teman pantinya, namun di lingkungan keluarga ia dipanggil dengan nama Syafi’i oleh kedua orang tuanya, kakaknya dan adiknya. Husni adalah anak ke tiga dari tujuh bersaudara. Sekarang ia berusia 29 tahun. Husni dilahirkan di Jakarta pada tanggal 29 Oktober 1983. Kedua orang tuanya tinggal dan lahir di Jakarta. Ayahnya yang bernama H. Abdullah Fatih lahir di Jakarta pada tanggal 26 Juni 1952, dan ibunya yang bernama  Hj. Fatimah lahir di Jakarta pada tanggal 4 Januari 1956. Jadi Husni bisa disebut juga sebagai warga pribumi asli Jakarta. Saat ini Husni tinggal bersama warga binaan sosial di Panti Sosial Bina Netra Cahaya Bathin yang beralamatkan di Jalan Dewi Sartika No.200 Cawang Jakarta Timur. Di panti sosial ini Husni bersekolah di SLB-A Taman Harapan. Disana ia masih menduduki bangku sekolah kelas observasi, kelas observasi  adalah kelas pelatihan kekhususan, seperti pelatihan baca tulis huruf braille, teknik-teknik orientasi mobilitas, dan lain-lain. Setelah lulus dari kelas observasi maka murid-murid  dapat meneruskan pendidikan SD di SLB-A Taman Harapan kelas 1,2 dan 3 yang setara dengan kelas 4,5 dan 6 di sekolah reguler/umum. Tetapi jika usia murid di kelas obsevasi sudah bukan usia sekolah dasar, maka murid dapat berikan keterampilan, seperti massage (memijat), membuat keset, dan menari. Sesekali jika ada waktu libur dan mendapatkan ijin dari pihak panti, maka Husni akan pulang kerumah orang tuanya, yang beralamatkan di Jalan tekukur no 10 Rt 6 Rw 3, Bukit Duri Tebet Jakarta Selatan, atau juga terkadang pihak keluarganya yang berkunjung ke panti untuk berjumpa dengan Husni. Cita-cita dan harapan Husni adalah ingin menjadi ustadz atau pengajar yang bermanfaat bagi orang lain untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi yang orang lain serta bisa hidup mandiri tanpa bergantung pada orang lain.

Seberapa Banyak Jumlah Anak Autis Di Dunia Ini..?


Autis kini sudah menjadi permasalahan gangguan perkembangan yang mendalam di seluruh dunia, temasuk di Indonesia. Dikarenakan jumlah anak autis yang semakin bertambah. Setiap tahun, angka kejadian autis meningkat pesat. Data yang muncul di beberapa media menyebutkan bahwa pada tahun 1987 rasio jumlah orang dengan autis adalah 1 : 5.000. Pada tahun 2007 di AS menurut laporan Center for Disease Control memiliki rasio autis 1 : 150 (di antara 150 anak, ada satu anak autis). Tetapi informasi data dari website lain menyatakan data dari Centre for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan, kini 1 dari 110 anak di sana menderita autis. Angka ini naik 57 persen dari data tahun 2002 yang memperkirakan angkanya 1 dibanding 150 anak. Satu persen anak di sana kini menunjukan beberapa gejala autis, seperti gangguan sosial, perilaku, bahasa, berkomunikasi, dan kemampuan kognitif, mulai dari yang ringan sampai berat.

Sabtu, 10 Maret 2012

Tunenetra (Hambatan dalam Penglihatan)


Tunanetra
Anak-anak dengan hambatan penglihatan adalah anak-anak yang kurang beruntung dalam memfungsikan indra penglihatannya, namun bukan berarti mereka tidak memiliki hak dan kurang beruntung dalam belajar, bermain dan berinteraksi sosial dengan masyarakat lainnya. Mereka mempunyai hak dan kesempatan serta kesetaraan hak yang sama dengan anak yang lainnya, hanya saja mereka memerlukan pelayan yang khusus untuk aktivitas dalam keseharian mereka. Salah satunya mereka membutuhkan pendidikan orientasi mobilitas untuk bisa mengenali wilayah suatu tempat dan berpindah atau bergerak dari tempat dia berada ketempat yang ingin dituju serta dapat berinteraksi dengan objek-objek sekitar. Secara umum, istilah tunanetra digunakan untuk menunjukan dan menggambarkan adanya gradasi atau tingkatan kerusakan atau gangguan penglihatan mulai dari yang berat sampai yang sangat berat sehingga mereka membutuhkan pelayanan pendidikan yang khusus dalam proses belajar. Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI : 2004) mendefinisikan bahwa orang tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (buta total) sampai dengan meraka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal meskipun sudah dibantu dengan kacamata (kurang awas/kurang lihat).

Sabtu, 04 Februari 2012

Pondok Pesantren Sulaimaniyah UICCI Diresmikan oleh Mensos

Asrama Sulaimaniyah Rawamangun
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pondok Pesantren Sulaimaniyah di bawah Yayasan pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia (UICCI) diresmikan di Jakarta, Sabtu (4/2). Peresmian dilakukan oleh Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri.

"Saya memberikan apresiasi kepada Yayasan UICCI yang membangun pesantren tidak hanya di Indonesia tapi di sejumlah negara lainnya termasuk negara non muslim," kata Mensos saat memberi sambutan pada peresmian pondok pesantren tersebut.

Popular Posts